Garut,Tintajurnalis.id 26 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat literasi politik dan menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara, Wanita Binangkit Indonesia (WBI) menyelenggarakan Diskusi Pendidikan Politik bertajuk “Pancasila sebagai Filsafat” di Villa ZTHR, Bojong Tabrik, Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (26/10/2025) ini dihadiri lebih dari 100 perempuan anggota WBI yang antusias mengikuti jalannya diskusi dari awal hingga akhir.
Panbancasila dan Kekuatan Bangsa
Sebagai narasumber pertama, H. Ahab Sihabudin, S.H.I., anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, menyoroti pentingnya kesadaran politik masyarakat agar tidak terus menjadi korban kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
” Kita harus melek politik agar tidak terus menjadi korban dari kebijakan yang salah arah,” tegasnya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia sejatinya adalah bangsa tangguh yang memiliki empat karakteristik utama: religius, ekspansif, patriotik, dan adaptif. Nilai-nilai ini, kata Ahab, menjadi sumber kekuatan bangsa sejak masa perjuangan kemerdekaan.

” Empat karakter inilah yang menjadikan bangsa kita kuat, bersatu, dan tidak mudah ditundukkan,” ujarnya.
Perempuan Harus Paham Politik
Narasumber kedua, Dr. Wati Karmila, M.Pd.I., seorang akademisi dan peneliti, mengingatkan pentingnya peran aktif perempuan dalam ruang publik, termasuk di bidang politik.
Menurutnya, perempuan yang memahami politik tidak hanya melindungi dirinya dari kebijakan yang merugikan, tetapi juga dapat menjadi penggerak perubahan sosial.
” Perempuan tidak hanya di sumur, dapur, dan kasur. Kita juga harus bisa berada di ruang publik, membuat kebijakan, dan ikut menentukan arah bangsa,” tegas Dr. Wati.
Ia menambahkan, pemahaman politik yang berlandaskan nilai Pancasila akan melahirkan perempuan yang kritis, beretika, dan berperan aktif menjaga persatuan bangsa.
Kolaborasi Hijau: WBI dan RENTAN Tanam 3.000 Pohon
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Wulan Anggraeni, S.E., selaku Pembina WBI, mengungkapkan bahwa organisasi yang ia bina berfokus pada bidang pendidikan, keagamaan, sosial, dan pemberdayaan UMKM.
Ia juga menyoroti kondisi Garut yang rawan bencana di musim hujan, sehingga WBI menggagas aksi nyata peduli lingkungan.
Sebagai langkah konkret, WBI akan berkolaborasi dengan Relawan Antisipasi Solidaritas Bencana (RENTAN) dalam program Gerakan Hijau Penanaman 3.000 Pohon, yang akan dilaksanakan pada 4 November 2025 di Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, Garut.
Teh Jodha: Citra Rasa Perempuan, Keajaiban Indonesia
Menutup kegiatan, Ketua WBI memperkenalkan produk kebanggaan baru hasil karya anggota, yakni Teh Jodha — teh kesehatan racikan tangan perempuan tangguh.
Meski baru berdiri empat bulan, WBI telah menunjukkan kiprah nyata dalam pemberdayaan perempuan dan pengembangan produk lokal Garut.
“Teh Jodha bukan sekadar minuman, melainkan simbol kekuatan perempuan yang mampu menciptakan keajaiban, menyalakan harapan, dan memberdayakan sesama,” ujar Ketua WBI dengan bangga.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Wanita Binangkit Indonesia bukan sekadar wadah perempuan untuk berkumpul, tetapi ruang aktualisasi diri dan perjuangan — dengan semangat Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa.
(Toni Sanjaya/tim Jabar)

