Garut,Tintajurnalis id 26 Juli 2025 – Yayasan Tangtudibuana menggelar Sarasehan Search and Rescue (SAR) bertema “Membangun Sinergitas dan Kesepahaman Manajemen SAR di Kawasan Sungai” di Cafe Balong Rancabango, Garut. Kegiatan ini diikuti sejumlah relawan, termasuk dari Relawan Antisipasi Solidaritas Bencana (RENTAN) Garut, dengan tujuan meningkatkan kapasitas penanganan bencana, khususnya di wilayah perairan sungai.
Fokus Penanganan Khusus
Sarasehan membahas sejumlah materi penting terkait penanganan bencana, khususnya yang berkaitan dengan medan sungai. Tim SAR diingatkan untuk:
- Melakukan pemeriksaan kondisi sungai secara menyeluruh
- Menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan kondisi dan jenis operasi
- Bertindak sigap dalam menghadapi bencana seperti banjir dan longsor
Mekanisme Operasi SAR
Dalam pelaksanaan operasi SAR, Basarnas menjelaskan bahwa informasi awal kerap kali bersumber dari para relawan di lapangan. Tindakan awal dilakukan melalui koordinasi cepat dengan tim relawan yang berada di lokasi kejadian. Selanjutnya, perencanaan operasi dilakukan secara sistematis bersama tim rekording. Proses penyelamatan dapat berlangsung hingga tujuh hari, bergantung pada kondisi medan dan kompleksitas operasi. Semua tahapan dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas.
Evaluasi dan Keselamatan Tim
Tahap akhir dari operasi SAR adalah debriefing, yang berfokus pada evaluasi penyelamatan. Dalam sesi ini, ditekankan pentingnya:
- Mengutamakan keselamatan setiap anggota tim
- Menjalankan penyelamatan secara kolektif dan terkoordinasi
- Menjaga komunikasi dan menurunkan ego demi efektivitas kerja tim
Pesan untuk Relawan
Acara ini juga menyampaikan pesan penting bagi para relawan SAR untuk senantiasa menjaga ketenangan dalam situasi darurat serta memastikan kesiapan peralatan. Ketepatan dan ketenangan menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan operasi penyelamatan yang efektif dan efisien.
(Toni Sanjaya / Tim Jabar)