Purwakarta,Tintajurnalis.id – Proyek pembangunan jalan desa di Cipicung, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, menuai sorotan warga. Program yang menelan anggaran sekitar Rp170 juta itu diduga bermasalah dan berpotensi dimanfaatkan untuk memperkaya diri kepala desa.
Ironisnya, lokasi pembangunan yang disebut berada di Desa Cipicung ternyata justru masuk wilayah Desa Sukamaju. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Selain itu, kualitas aspal juga dikeluhkan masyarakat. Warga menilai material yang digunakan “muruluk” atau mudah terkelupas. Hasil pengecekan awak media mendapati beberapa bagian aspal bahkan bisa digeser hanya dengan kayu, memperkuat kekhawatiran soal mutu pekerjaan.
“Kami heran, kok baru sebentar sudah rusak. Uang segitu besar, tapi kualitas jalannya begini,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, kepala desa belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan penyimpangan tersebut.
(Toni Sanjaya/tim jabar)